MAKALAH
ROUTER MIKROTIK
OLEH:
Kelas:
XI RPL 1
NIS:
10112260
SMK
NEGERI 2 MATARAM
Jalan
Pemuda No. 18 Mataram Telp (0370) 633654
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur
kita panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan berbagai Karunia-Nya kepada penyusun sehinggga Makalah Tentang Definisi
Router ini dapat selesaikan sesuai waktu yang telah
diharapkan.
Makalah ini merupakan hasil pembelajaran siswa/siswi untuk mengenal dan memahami sebagian kecil dari teori yg
telah diterima dikelas. Makalah ini merupakan hasil dalam melaksanakan proses,
pembelajaran, kegiatan bersifat wajib dan turut menentukn nilai dalam KHS.
Penyusun telah
berusaha maksimal dalam menyusun makalah ini. Jika terdapat kekurangan dan
kekeliruan, diharapkn adanya kritik yang bersifat
membangun demi
kesempurnaan
makalah ini.
Mataram, Juli 2012
Penulis
BAB1
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Jaringan
komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer, dan peralatan lainnya yang
terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel sehingga memungkinkan
pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak
pada printer yang sama dan bersama sama menggunakan hardware/software yang
terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau periferal yang terhubung
dengan.
Perangkat
keras yang dibutuhkan untuk membangun sebuah jaringan komputer yaitu :
Komputer, Card Network, Hub, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan koneksi
jaringan seperti: Printer, CDROM, Scanner, Bridges, Router dan lainnya yang dibutuhkan
untuk process transformasi data didalam jaringan
1.2.
Pengertian
Router
Router
adalah perangkat jaringan yang digunakan untuk membagi protocol kepada anggota
jaringan yang lainnya, dengan adanya router maka sebuah protocol dapat
di-sharing kepada perangkat jaringan lain. Sebuah
router mentransmisikan informasi dari satu jaringan ke jaringan yang lain
melalui sebuah jaringan internet menuju tujuanya melalui sebuah proses yang disebut
sebagai routing. router hampir sama dengan Bridge namun agak pintar sedikit, router
akan mencari jalur yang terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasakan
atas alamat tujuan dan alamat asal. Sementara Bridges dapat mengetahui alamat
masing-masing komputer dimasing-masing sisi jaringan, router mengetahui alamat
komputer, bridges, dan router lainnya. router dapat mengetahui keseluruhan
jaringan melihat sisi mana yang paling sibuk dan dia bisa menarik data dari
sisi yang sibuk tersebut sampai sisi tersebut bersih.
Router
berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk
suatu Local Area Network (LAN). Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router
dan switch adalah switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung
antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam
suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam
alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
Jika sebuah perusahaan mempunyai LAN dan menginginkan terkoneksi ke Internet,
mereka harus membeli router. Ini berarti sebuah router dapat menterjemahkan informasi
diantara LAN anda dan Internet. ini juga berarti mencarikan alternatif jalur yang
terbaik untuk mengirimkan data melewati internet.
1.3 Fungsi Router
a. Router
berfungsi utama sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk
meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Perbedaannya dengan
Switch adalah kalau switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk
suatu Local Area Network (LAN).
b. Router
menstranmisikan informasi dari satu jaringan ke jaringan lain yang sistem
kerjanya mirip dengan BRIDGE.
c. Digunakan juga
untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi seperti halnya
telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router digunakan
untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1, atau T3,
sering disebut sebagai access server.
d. Digunakan untuk
menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL
router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall untuk
melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket
tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur
penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Fungsi router
umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga
dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
Router sangat banyak digunakan dalam
jaringan berbasis teknologi protokol TCP/IP, dan
router jenis itu disebut juga dengan IP Router. Selain IP
Router, ada lagi AppleTalk Router, dan masih ada beberapa jenis router
lainnya. Internet merupakan contoh utama dari sebuah jaringan yang memiliki
banyak router IP. Router dapat digunakan untuk menghubungkan
banyak jaringan kecil ke sebuah jaringan yang lebih besar, yang disebut dengan internetwork,
atau untuk membagi sebuah jaringan besar ke dalam beberapa subnetwork untuk meningkatkan kinerja dan juga
mempermudah manajemennya. Router juga kadang digunakan untuk mengoneksikan dua
buah jaringan yang menggunakan media yang berbeda (seperti halnya router wireless yang pada umumnya selain ia dapat
menghubungkan komputer dengan menggunakan radio, ia juga mendukung penghubungan
komputer dengan kabel UTP), atau berbeda arsitektur
jaringan, seperti
halnya dari Ethernet ke Token Ring.
Router juga dapat digunakan untuk
menghubungkan LAN ke sebuah layanan telekomunikasi
seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan
untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line
seperti T1, atau T3, sering disebut sebagai access
server. Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan
jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router.
Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi firewall
untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan
paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang
memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang
dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya
broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan.
1.4 Prinsip
kerja router :
● Menyamakan
alamat host
● menyamakan
alamat jaringan
● mencari
default entri ( default entri normal dalam routing tabel dengan network
ID
0) dalam prosesnya router akan menyamakan host addres terlebih dahulu sebelum
menyamakan
alamat jaringan.
Router
bekerja di lapisan ke-3 OSI layer. Secara umumnya tugas router adalah untuk
menghantar/menghalakan paket dengan menggunakan metrik yang paling optimal
ketujuanya, router hanya perlu mengetahui Net-Id (nomor jaringan) dari data yang
diterimanya untuk diteruskan ke jaringan yang dituju. Cara kerjanya setiap
paket data yang datang, paket data tersebut dibuka lalu dibaca header paket
datanya kemudian mencocokan atau membandingkan ke dalam table yang ada pada
routing jaringan dan diteruskan ke jaringan yang dituju melalui suatu
interface. Untuk mengetahui network mana yang akan dilewatkan router akan
menambahkan (Logical AND) Subnet Mask dengan paket data tersebut.
Arah
paket yang ditransmisikan mungkin dapat dipelajari dari tugas lapisan ke 3 OSI
layer yaitu IP address. Router selalu dikaitkan sebagai gateway tetapi sebenarnya
tidak semestinya gateway adalah router. Router terdapat komponen hardware dan
juga software contohnya pada router Cisco software yang digunakan bernama Cisco
IOS (Internetworking Operating System). Hardware sebuah router terdiri daripada
CPU contohnya Cisco router 2505 menggunakan processor 20MHz Motorola
68EC030.Selain d itu router juga mempunyai komponen memori seperti, NVRAM,
flash RAM, dan juga RAM. Sambungan ke peralatan jaringan lain menggunakan ports
contohnya serial ports.
Contoh penggunaan router untuk menghubungkan
dua LAN yang berada dua lokasi
yang
berlainan melalui sambungan WAN.
Contoh
gambar di atas. "Logical path" atau route antara LAN Host ABC dan LAN
Host XYZ melalui beberapa jenis rangkaian data link yaitu ethernet, FDDI, dan token
ring. Untuk melaluinya frame akan di "encapsulate" (dikapsulkan),
seperti surat yang dimasukkan kedalam sampul surat yang pada level ini
diberinama paket. Setiap kali melalui rangkaian data link tersebut, frame
mempunyai format yang tersendiri.(contohnya, format frame yang melalui ethernet
akan berbeda dengan FDDI dan token ring.) tetapi data yang ditransmisikan tetap
sama.
1) Host ABC mengkapsulkan data yang ditransmisikan kepada sebuah paket untuk melalui rangkaian data link ethernet (LAN). Data akan ditransmisikan ke default gateway yaitu router A. (data dimasukkan ke dalam sampul surat pertama dan seterusnya dimasukkan ke sampul surat yang lebih besar apabila sampai ke Router.
A).
tujuan yang dikenal pasti bagi frame tersebut adalah interface pada router A
dan
asal
(source) pula adalah host ABC.
2)
Router A akan menanggalkan paket tadi dari ethernet frame kerana router A sudah
mengenal pasti bahawa hop seterusnya adalah dari jenis rangkaian data link FDDI
yang berbeda jenis formatnya. Sebelum keluar dari interface router A, data akan
dikapsulkan lagi ke dalam format frame FDDI. Sekarang tujuan yang dikenal pasti
bagi frame ini adalah FDDI interface bagi router B dan asal (source) pula
adalah FDDI interface bagi router B.
3)
Permasalahan yang sama berlaku pada rangkaian C yaitu proses penanggalan format
frame
pada rangkaian seperti sebelumnya. Tujuan yang dikenalpasti adalah sebuah WAN
menggunakan link serial yang mungkin menggunakan format HDLC dan sebagainya dan
source asal juga adalah serial interface router B.
4)
Akhirnya, pada peringkat terakhir router C menggunakan frame format Token Ring setelah
mengetahui bahawa destinasi terakhir ini menggunakan rangkaian token ring.
Packet akhirnya sampai ke destinasi iaitu host XYZ. Contoh diatas menunjukkan
bagaimana router berfungsi apabila melalui berbagai jenis rangkaian datalink
yang berbeda. Proses pengkapsulan(encapsulation) dan penyahkapsulan (de-encapsulation)
berlaku apabila melalui jenis rangkaian yang berbeda.
1.5 Algortima Routing Untuk Host
Proses
routing yang dilakukan oleh host cukup sederhana. Jika host tujuan terletak
dijaringan yang sama atau terhubung langsung. IP datagram dikirim langsung ke
tujuan. Jika tidak, IP datagram dikirm ke default router. Router ini yang akan
mgnatur perngiriman IP selanjutnya,
hingga sampai ke tujuannya. Dalam suatu table routing terdapat :
1)
IP address tujuan,
2)
IP address next hop router (gateway),
3)
Flag, yang menyatakan jenis routing,
4)Spesifikasi
network interface tempat datagram dilewatkan.
Dalam
proses meneruskan paket ke tujuan, IP router akan melakukan hal-hal berikut;
1.
Mencari di table routing, entry yang cocok dengan IP address tujuam. Jika ditemukan,
paket akan dikirim ke next hop router atau interface yang terhubunglangsung
dengan nya.
2.
Mencari di table routing, entry yang cocok dengan alamat network dari network tujuan.
Jika ditemukan, paket dikirm ke nxt hop router tersebut.
3.
Mencari di table routing, entry data yang bertanda default, jika ditemukan,
paket
dikirim
ke router tersebut. Mekanisme routing adalah ketika route mencari routing tabel
dan memutuskan interface yang aka mengirimkan paket data
1.6 Simple Routing tabel
Dalam
host svr4 kita menjalankan perintah netstat dengan pilihan - r untuk routing tabel
dan pilihan –n untuk alamat IP dalam format numeric ( hal ini dilakukan entri routing
tabel adalah untuk network bukan untuk host tanpa pilihan –n perintah netstat mencari
file untuk nama network.
svr4
% netstat -rn
Routing
tables
Destination
140.252.13.65
127.0.0.1
default
140.252.13.32
|
Gateway
140.252.13.35
127.0.0.1
140.252.13.33
140.252.13.34
|
Flags
UGH
UH
UG
U
|
Refcnt
0
1
0
4
|
Use
0
0
0
25043
|
Interface
emd0
lo0
emd0
emd0
|
untuk
baris pertama untuk tujuan 140.252.13.65 (host slip) gateway(router)mengirimkan
paket ke 140.252.13.35 (bsdi).
Ada
lima tipe flag dalm routing :
U
untuk route up
G
untuk route gateway, jika flag ini tidak diset destinasi dapat langsung
terhubung
H
untuk route sebagai host, destination complete alamat host,jika flag ini tidak
diset
route
kejaringan dan destinasi adalah alamat network dengan destinasi adalah
network
address sebuah net ID atau kombinasi dari net ID dan subnet ID
D
route dibuat dengan direct
M
route di modifikasi dengan direct.
1.7 Routing Protocol
Dalam
sebuah rangkaian yang besar dan kompleks, router mungkin mempunyai banyak
pilihan jalan yang boleh digunakan untuk menghantar data ke tujuannya. Tugas router
di sini adalah untuk memilih cara atau jalan terbaik dan optimum dari maklumat yang
dihasilkan melalui proses pertukaran maklumat antara router tersebut dan yang lain.
Prosedur untuk memilih "route" yang terbaik ini dipanggil "routing
protocol". "Routing table" boleh dibina oleh router untuk
memudahkan data transmisikan ketujuannya. Bagaimanakah routing table dibina?
Ada dua cara pertama melalui definisi yang ditetapkan sendiri oleh pengguna
router melalui "static routing" atau kedua melalui dynamic routing
protocol di mana routing table dibina secara dinamik oleh routing protocol
seperti RIP,OSPF, dan sebagainya.
1.8 Jenis – Jenis router
Jenis-jenis Router
1. Router aplikasi
adalah aplikasi yang dapat kita instal pad sistem operasi, sehingga sistem
operasi tersebut akan memiliki kemampuan seperti router, contoh aplikasi ini
adalah Winroute, WinGate, SpyGate, WinProxy dan lain-lain.
2. Router Hardware adalah merupakan hardware
yang memiliki kemampuan sepertiu router, sehingga dari hardware tersebut dapat
memancarkan atau membagi IP Address dan men-sharing IP Address, pada prakteknya
Router hardware ini digunakan untuk membagi koneksi internet pada suatu ruang
atau wilayah, contoh dari router ini adalah access point, wilayah yang dapat
mendapat Ip Address dan koneksi internet disebut Hot Spot Area.
3.
Router PC adalah Sistem Operasi yang memiliki fasilitas untuk membagi dan
mensharing IP Address, jadi jika suatu perangkat jaringan (pc) yang terhubung ke
komputer tersebut akan dapat menikmati IP Address atau koneksi internet yang
disebarkan oleh Sistem Operasi tersebut, contoh sistem operasi yang dapat
digunakan adalah semua sistem operasi berbasis client server, semisal Windows
NT, Windows NT 4.0, Windows 2000 server, Windows 2003 Server, MikroTik
(Berbasis Linux), dan lain-lain.
Secara umum
1)
Penghalaan statik (static routing) Dalam statik routing, routing dimana paket dihantar
adalah tetap dan tidak berubah.Dalam kasus ini, pengguna router telah mendefinisikan
bahwa paket perlu ditransmisikan menggunakan mapping yang telah ditetapkan
walaupun ada cara lain untuk packet tersebut sampai ke tujuannya. Kelemahan static
routing jenis ini adalah, router tidak mempunyai pilihan jika terjadi perubahan
topologi rangkaian contohnya apabila router yang ditetapkan itu tiba-tiba gagal
berfungsi.
2)
Penghalaan dinamik. (dynamic routing) Dynamic routing ini dibina dari
"routing updates" yang diterima oleh router. pesan "routing
updates" ini memberitahu router tentang maklumat terbaru yang diterima
jika terjadi perubahan dalam rangkaian yang memerlukan algoritma routing ini
(contohnya untuk memilih route yang terbaik) dikira semula dan routing table
akan dikemas kini dari maklumat tersebut. Antara dynamic routing protocols yang
popular adalah dari jenis RIP,IGRP,OSPFdan BGP.
Contoh
kasus untuk routing
Dalam
sebuah kasus praktikum dimana setiap host yang dihubungkan dengan switch
melakukan
browsing ke suatu alamat tertentu. Disini penulis menggunakan IP Address 172.24.12.18
yang melakukan permintaan data dari http://www.cisco.com dan melakukan proses
FTP ke server puma MTI. Dalam proses tersebut tercata dan tercapture oleh
program snifer yang cukup ampuh yaitu Iris Versi 2.0. Pada level aplikasi lewat
browser Internet Explorer. Penulis memberikan perintah kepada browser untuk
mencari alamat http://www.cisco.com. Dalam TCP/IP terjadi penyampaian data dari
protocol yang berada di satu layer ke protocol yang berada pada layer lain.
Semua informasi yang diterima protocol diberlakukan sebagai data. Dari layer
aplikasi akan diteruskan ke layer transport yang akan mengadakan komunikasi antara
dua host kedua protocol yaitu TCP dan UDP. Lalu melalui layer IP yang berfungsi
untuk menyampaikan paket data ke alamat yang tepat, protokol yang
digunakan
yaitu ARP dan ICMP. Sedangkan pada layer berikutnya layer Internet yang bertanggung
jawab dalam proses pengiriman paket alamat yang tepat menggunakan protocol IP,
ARP, dan ICMP. Pada layer yang paling bawah yaitu layer Network interface,
bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik.
Didalam
program Iris mencapture kegiatan penulis yang melakukan kegiatan browsing
dengan port 80 dan melakukan transfer data dengan FTP menggunakan port 21. Angkaangka
port ini telah distandarkan pada protocol TCP dan dikenal sebagai Well Known
Port. ARP bertugas untuk menerjemahkan IP address ke alamat Ethernet. Proses
ini dilakukan hanya untuk datagram yang dikirm host karena pada saat inilah
host menambahkan header Ethernet pada datagram. Penerjemahan dari IP address ke
alamta Ethernet dilakukan dengan melihat table yang disebut sebagai cache ARP.
Jika suatu protocol menerima data dari protocol lain di layer atasnya. Ia akan menambahkan
informasi tambahan miliknya kedata tersebut. Setelah itu akan diteruskan ke
layer dibawahnya. Hal yang sama juga terjadi jika suatu protocol menerima data
dari protocol lain yang berada pada layer di bawahnya. Jika data ini dianggap
valid, protocol akan melepas informasi tambahan tersebut, untuk kemudian
meneruskan ke protocol lain pada layer diatasnya.
Dalam
kasus ini dimana host MTI 8 dengan IP address 172.24.12.18 melakukan browsing ke
suatu alamat di Internet. ARP akan memcocokkan dengan Network Id dan Host ID addressnya,
karena data yang dibawa lain dari subnet mask MTI maka ARP request menuju
Router, lalu router akan mencari alamat IP yang terdekat dari rangkaian Routing
table yang dibuat dengan router lain. maka pada saat pencarian table routing
ini cache ARP akan melakukan ;
1.
Alamat tujuan datagram dimasking dengan subnet mask host pengirim dan dibandingkan
dengan alamat network host pengirim. Jika sama maka ini adalah routing langsung
dan frame langsung dikirimkan ke interface jaringan.
2.
Jika tujuan datagram tidak terletak dalam satu jaringan. Periksa apakah
terdapat entri routing yang berupa host dan bandingkan dengan IP address tujuan
datagram. Jika ada entri yang sama, kirim frame ke router menuju host tujuan.
3.
Jika tidak terdapat entri host yang cocok ada table routing, gunakan alamat
tujuan datagram yang telah dimask pada langkah 1 untuk mencari kesamaan di
table routing. Periksa apakah ada network/subnetwork di table routing yang sama
dengan alamat network tujuan datagram. Jika ada entri yang sama, kirim frame ke
router menuju network/subnetwork tersebut.
4.
Jika tidak terdapat entri host ataupun entri netwotk/subnetwork yang sesuai
dengan tujuan datagram, host mengirimkan ftrame ke router default dan
menyerahkan proses routing selanjutnya ke pada router default.
5.
Jika tidak terdapat rute default di table routing, semua host diasumsikan dalam
keadaan terhubung langsung. Dengan demikian host pengirim akan mencari alamat
fisik host tujuan menggunakan ARP.
Gambar
dibawah ini, merupakan hasil dari capture software Iris dimana dapat dilihat bahwa
host penulis sedang menggunakan port 80 untuk melakukan browsing ke suatu IP address.
ARP request sedang menbroadcast ke jaringan untuk mencari alamat IP address 198.133.219.25,
yang sebelumnya layer aplikasi (Browser) menterjemahkan nama DNS yang
dimasukkan oleh penulis. Secara singkat dapat digambarkan bagaimana mencari MAC
address destination oleh ARP, pertama ARP Request dari host penulis membroadcast
dengan alamat Etehrnet ke seluruh jaringan menanyakan suatu IP Addresing
Setelah
paket data masuk ke router maka router akan menambahkan dengan Logical AND
subnet
masknya, dengan didapatkan network Id tujuan terus dibandingkan dengan routing table
yang selalu teruptodate setiap 30 detik dengan routing disekitarnya, network id
tersebut berada di interace mana dan paket akan diteruskan ke interfasce
destinations. Sedangkan gambar dibawah ini memperlihatkan bahwa alamat MAC
address destinations telah ditemukan dan mengirim balik paket data ke IP
address source.Dengan menggunakan port 80 dan protocol TCP maka telah terjadi
hubungan antara host penulis dengan host server destinations untuk melakukan
proses client-server. Dimana server cisco telah mengirimkan beberapa byte
header dari websitenya.
Pada
gambar dibawah ini terlihat dengan jelas pada proses decode di Iris
memperlihatkan
host
MTI18 sebagai client sedang melakukan hubungan dengan server cisco
Dalam
gambar dibawah ini proses FTP telah dicapture oleh Iris, dengan menggunakan
port
21
host pernulis IP address 172.24.12.18 mencari IP address destination
202.51.239.73
sebagai
server puma MTI. Dalam proses Decode di Iris semua aktivitas kita dapat di ketahui
dengan jeli oleh software ini, contohnya password yang penulis ketikkan dalam proses
loggin ke server dapat terbaca dengan jelas.
BAB
II
Membuat
Router Menggunakan Mikrotik RouterOS
MikroTik RouterOS™ adalah sistem operasi dan yang dapat digunakan
untuk menjadikan komputer manjadi router network yang handal, mencakup berbagai
fitur lengkap untuk network dan wireless.
2.1 Sfesifikasi Hardware
– Siapkan PC, minimal Pentium I atau RAM 64,HD 500M atau flash
memory 64
– Di server / PC minimal ada 2 ethernet, 1 ke arah luar dan 1 lagi ke
Network local
2.2 Install Mikrotik OS
– Burn Source CD Mikrotik OS masukan ke CDROM
– Boot dari CDROM
– Ikuti petunjuk yang ada, gunakan syndrom next-next dan default
– Install paket2 utama, lebih baiknya semua packet dengan cara
menandainya (mark)
– Setelah semua paket ditandai maka untuk menginstallnya tekan "I"
– Lama Install normalnya tidak sampai 15 menit, kalau tidak berhasil
ulangi ke step awal
– Setelah diinstall, PC restart akan muncul tampilan login
2. 3 Setting dasar mikrotik
Langkah awal dari semua langkah konfigurasi mikrotik adalah
setting ip
Hal ini bertujuan agar mikrotik bisa di remote dan dengan winbox
dan memudahkan kita untuk melakukan berbagai macam konfigurasi.
– Login sebaga admin degan default password tidak perlu diisi
langsung enter. Gantilah dengan ip address anda dan interface yg akan digunakan
untuk meremote sementara Di sini akan diterangkan dengan menggunakan 2 cara
yaitu dengan dengan text dan winbox
a. Langkah setting Mikrotik TEXT
Mari kita mulai dengan asumsi proses install sudah berhasil
1. Install - OK
2. Setting IP eth1 222.124.xxx.xxx (dari ISP)
perintah :
ip address add address 222.124.xxx.xxx netmask 255.255.255.xxx
interface ether1
IP tersebut adalah IP public / IP yang yang ada koneksi Internet
3. Setting IP eth2 192.168.1.254
perintah :
ip address add address 192.168.1.254 netmask
255.255.255.0 interface ether2
IP tersebut adalah IP Local anda.
Sekarang lakukan ping ke dan dari komputer lain, setelah konek
lanjutkan ke langkah berikutnya, kalau belum ulangi dari langkah no 2.
4. Setting Gateway
perintah :
ip route add gateway=222.124.xxx.xxx (dari ISP)
5. Setting Primary DNS
perintah :
ip dns set primary-dns=203.130.208.18 (dari ISP)
6. Setting Secondary DNS
perintah :
ip dns set secondary-dns=202.134.0.155 (dari ISP)
7. Setting Routing masquerade ke eth1
perintah :
ip firewall nat add
chain=srcnat action=masquerade out-interface=ether1
Untuk terakhir lakukan test ping ke Gateway / ke yahoo.com, bila
konek maka Mikrotik anda dah siap di gunakan
b. Langkah setting Mikrotik Via WinBox
1. Setelah install Mikrotik sudah OK, selanjutnya masukkan IP
sembarang untuk remote.
Misal
ip address add address 192.168.1.254 netmask
255.255.255.0 interface ether2
3.
Di tampilan Winbox, pada kolom Connect To masukkan no IP tadi (192.168.1.254)
dengan Login : admin password : kosong. Kemudian klik tombol
Connect
14. Klik IP
---> Firewall
15. Kemudian pilih NAT
16. Pada tab General
pada Chain pilih srcnat
pada Out. Interface pilih ether1
pada tab Action pilih masquerade
Kemudian klik Apply
dan OK
BAB III
PENUTUP
4.1. Kesimpulan
Dari
uraian di atas dapat di simpulkan bahwa terdapat dua tipe dasar routingprotokol
yaitu interior gateway protocol untuk router dengan sebuah autonomous dan exterior
gateway protokol untuk router yang komunikasi dengan router dalam system
autonomous
yang lain.
IGP
yang terkenal adalah RIP dan OSPF, EGP yang terbaru adalah BEP, dinamik
routing
masih merupakan fertile area dalam hubungan dengan jaringan, berbagai pilihan
untuk
menggunakan protocol routing dengan daemon routing merupakan hal yang
komplek.
Operasi
routing IP merupakan dasar dalam sistem TCP/IP sebagai router, routing
tabel
terdiri dari : 5 flag bits, destinasi IP address ( host, network, default )
next hop router
IP
address ( indirect route ) lokal IP address ( direct route ) dan pointer yang
menggunakan lokal interface.
4.2. Saran
Sebaiknya Kepada ibu/bapak guru usahakan
lebih jelas menerangkan pelajaran khususnya materi Produktif yang akan disampaikan,
agar siswa/siswi lebih mengerti dan paham akan pelajaran yang disampaikan.
Guru hendaknya mengawasi setiap
sikap dan tingkah laku siswa/siswi yang sedang melaksanakan proses pembelajaran
di kelas, sehingga siswa/siswi konsentrasi dalam pelajaran produktif khususnya.
4.3. Daftar Pustaka
Artikel
Teknik Kripto STSN 2004 20
Artikel amang@eepis-its.edu
Internet
http://rginspiration.com/kutching/
ok min, makasih banyak
ReplyDeleteObeng 5in1
makasih min,sekarang tugas resume ku telah selesai karena aku menyalin punya mu min
ReplyDeletehahahahhhahhahhhhahahahahhahah
hh