June 30, 2020

MengAnalisa - Berdamai dengan Diri Sendiri


Youtube : Analisa Channel

Kajian Ilmiah Perbedaan Otak Laki-Laki dan Perempuan dr Aisyah Dahlan


Dalam penyampaian materinya beliau memberitahukan bahwa komunikasi yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan berbeda, laki-laki menggunkan komunikasinya hanya 7.000 kata perhari sedangkan perempuan sampai di 20.000 kata lebih dalam sehari.
Pada pertemuan pembahasan dengan materi perbedaan otak laki-laki dan perempuan ini banyak mengandung nilai-nilai penting yang sangat berguna dan dapat kita pelajari, penelitian otak laki-laki dan perempuan yang dilakukan oleh ilmuan ini memakan waktu hingga 10 tahun, anak laki-laki pada masa pertumbuhannya otak yang berkembang lebih dulu adalah otak kanan sampai ia berusia 18 tahun, sedangkan anak perempuan otaknya berkembang secara bersamaan. Corpus colosum atau otak tengah laki-laki dan perempuan berbeda, otak tengah laki-laki lebih tipis dibandingkan otak tengah perempuan, ini yang menyebabkan laki-laki bisa lebih cepat fokus dalam hitungan 10 menit dibandingkan dengan perempuan.
Hal-hal penting yang disampaikan pada pertemuan ta’lim dengan tema perbedaan otak laki-laki dan perempuan ini sebagai berikut :
-Perempuan jika sedang marah akan sulit untuk berterus terang, sedangkan pria, jika sedang marah akan berterus terang. Perempuan jika sedang kesal harus ditanya sampai tiga kali sampai ia menyampaikan perasaan sebenarnya yang sedang ia alami.
  -Perempuan jika tertekan butuh bicara, sedangkan laki-laki kebalikannya, karena laki-laki jika sedang tertekan lebih menyukai diam yang didalam otaknya ia sedang mencari jalan keluar atau solusi atas hal yang menekannya.
   - Perempuan jika curhat (curhatan hati) hanya ingin di simak, sementara otak pria akan akan selalu ingin memberikan solusi.
  -Ketika berbicara, perempuan senang menatap mata atau kontak mata, sedangkan pria jika berbicara akan berusaha menghindari kontak mata.
  -Pria mempunyai sudut pandang yang sempit atau lurus, sedangkan perempuan memiliki sudut pandang yang luas atau melebar.
-Perempuan mendapatkan kesulitan membaca peta dan hanya 12% perempuan yang dapat membaca peta, itupun dengan pembelajaran yang serius. Sedangkan pria dapat mengetahui arah dengan pasti.
  -Perempuan berbelanja merupakan kegembiraan, sedangakn untuk pria, hal tersebut adalah teror. Pria hanya mampu menemani perempuan berbelanja selama 20 menit.
-Perempuan menonton acara dengan tekun, sedangkan pria akan mengganti-ganti saluran TV
-Letak emosi pria hanya di otak kanan dan berjumlah hanya 2 lobang emosi sedangkan perempuan memiliki banyak lubang emosi yang tersebar pada otak kanan dan kirinya. Sebenarnya otak emosi adalah otak tengah, namun lubang-lubang tersebut sebagai pancaran saja.
-Ketika sedih, otak kiri pria tidak terganggu yang dikarenakan lubang emosinya terletak pada otak kanan. Dan ada 7 hal yang dapat membuat pria menangis, hal-hal tersebut adalah : Kehilangan orang yang dicintai, Bangkrut ( mengalami kebangkrutan dalam usahanya ), Mengecewakan, Dikecewakan, Membuat orang tau merasa bangga, Melihat orang yang disayangi sengsara, dan sakit.
 -Perempuan mengkritik laki-laki dikarenakan tidak peka, berbicara sedikit, tidak perhatian, dan memasang AC lebih dingin. Sedangkan laki-laki mengkritik perempuan dalam hal mengemudi yang dikarenakan otak kanan perempua tidak sebaik otak kanan laki-laki.

Zikir Pembuka Rezeki & Permudah Segala U san : Selesai Masalah : Astagh...

June 17, 2020

Istiqomah dalam Ketaatan

Istiqomah dalam Ketaatan
Ust. Fitrah Saputra

Diawali dengan membaca surat Al-Waqiah
1. Harapan
2. Lebih/menjadi lebih baik
3. Menambah Wawasan Kita (Saqafah)

Istiqomah -> Berasal dari kata Qomatiam/Qomalail – Artinya Berdiri tegak lurus

1.          Dari ayat Al-Quran -> Surat Al-Fatihah
المُستَقِيمَ الصِّرَاطَ اهدِنَــــا
(Ya Allah). Tunjukilah kami jalan yang lurus (shiratal mustaqim),

Anugerahkanlah aku jalan yang lurus, berada dijalan yang lurus Adinul Islam

Sesungguhnya Iman dan Islam

2.         Ayat Terakhir Al-Kahfi
Arab-Latin: Qul innamā ana basyarum milukum yụḥā ilayya annamā ilāhukum ilāhuw wāḥid, fa mang kāna yarj liqā`a rabbihī falya'mal 'amalan ṣāliaw wa lā yusyrik bi'ibādati rabbihī aadā
 Terjemah Arti:
Katakanlah: Sesungguhnya aku ini manusia biasa seperti kamu, yang diwahyukan kepadaku: "Bahwa sesungguhnya Tuhan kamu itu adalah Tuhan yang Esa". Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, maka hendaklah ia mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun dalam beribadat kepada Tuhannya".

Berimanlah kepada Allah & Istiqomah
Sayarat Istiqomah
1.    Beriman dahulu kepada allah SWT
a.   Keistiqomahan Hati -> Maka anggota badan kiata akan istiqomah
Layastakim
(tidak seorang hamba itu istiqomah dan lisannya istiqomah dan tidak masuk surga
b.   Istiqomah Anggota Badan
c.    Hak Menjaga Tetangga

Istiqomah memiliki tingkatan sebagaimana dosa dan amalan/pahala
Tidak boleh menyamakan dosa kita dengan orang lain. Sesungguhnya amalan kita bertingkat-tingkat
1.    Tingkatan Umum
Yaitu mereka
Yudriku
Batasan minimal
Mengerjakan perintah Allah dan meninggalkan larangan Allah
Standar Kewajiban Perintah sholat 5 waktu sehari semalam
2.   Tingkatan /kedua
Yaitu Istiqomah AL Hash (Istqomah Khusus)
Dia yang melaksanakan kewajiban dan menambahnya dengan yang sunah
Dianjurkan untuk meladadzimkan / melatih
3.   Istiqomah Luar Biasa
Menjalankan kewajiban , menjalankan yang sunah dan mubah

Satu istiqomah lebih baik disertai istighfar
Quran Surat Fussilat Ayat 6

قُلْ إِنَّمَآ أَنَا۠ بَشَرٌ مِّثْلُكُمْ يُوحَىٰٓ إِلَىَّ أَنَّمَآ إِلَٰهُكُمْ إِلَٰهٌ وَٰحِدٌ فَٱسْتَقِيمُوٓا۟ إِلَيْهِ وَٱسْتَغْفِرُوهُ ۗ وَوَيْلٌ لِّلْمُشْرِكِينَ Arab-Latin: Qul innamā ana basyarum milukum yụḥā ilayya annamā ilāhukum ilāhuw wāḥidun fastaqīmū ilaihi wastagfirh, wa wailul lil-musyrikīn
Terjemah Arti: Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu, diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha Esa, maka tetaplah pada jalan yang lurus menuju kepada-Nya dan mohonlah ampun kepada-Nya. Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang mempersekutukan-Nya

Kisah para sahabat tentang istiqomah

·         Pemuda yang hijrah dari Bermaksiat
Kisah seorang laki-laki yang sudah berhijrah dari mencuri dari kemaksiatan, lalu dia berdiri di Masjid  Damasus. Suatu saat dia kelaparan, dia mencari makanan tetapi tidak ada yang memberikan makanan.  Kemudian dia melihat rumah terbuka
Harta terbuka, dan perempuan yang tertidur di kamarnya. Tetapi karena keistiqomhnnya dia (laki-laki) lalu pergi ke masjid dan meninggalkan rumah itu dengan mengucapkan salam (Assalamualaikum) sambil teriak dan berlari.

Memberikan rasa tidak nyaman ketika bermaksiat
Barang siapa yang meninggalkan sesuatu yang haram maka  Allah akan mengganti dengan yang halal.

Tetaplah kita istiqomah karena tidak tahu bagaimana akhir kehidupan kita
Tugas kita istiqomah terus saja berada dalam kebaikan
Jangan lupa berdoa, bisa berdoa dengan doa ini

Ya muqollibal qulub tsabbit qolbi ‘alaa diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu).

 Notes : Maaf jika ada kata dan penyampaian yang sakah karena ini catatan saya pada waktu Kajian


June 16, 2020

Mau Menikah? Mulailah dengan Beberapa Niat Baik Ini!


“Hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga,” itulah kata seorang penyair menggambarkan betapa pentingnya cinta dalam kehidupan. Allah yang menciptakan rasa cinta di dalam diri manusia, dan Allah pula yang menciptakan ketertarikan manusia pada lawan jenisnya. Oleh sebab itu Allah memberi petunjuk kepada manusia bagaimana menjalin cinta dalam ikatan yang benar dan suci, yaitu dengan ikatan suci pernikahan.

Allah berfirman:

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً إِنَّ فِي ذَلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ

Artinya: “Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS. Ar-Rum: 21)

Pernikahan adalah sesuatu yang sangat penting dalam roda kehidupan manusia. Dari pernikahanlah lahir generasi-generasi baru yang akan melanjutkan keberlangsungan kehidupan di dunia ini. Saking pentingnya pernikahan, baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:

أَمَا وَاللهِ إِنِّي لأَخْشَاكُمْ للهِ وَأَتْقَاكُمْ لَهُ، لكِنِّي أَصُومُ وَأُفْطِرُ، وَأُصَلِّي وَأَرْقُدُ، وَأَتَزَوَّجُ النِّسَاءَ؛ فَمَنْ رَغِبَ عَنْ سُنَّتِي فَلَيْسَ مِنِّي

Artinya: “ngatlah, demi Allah sesungguhnya aku adalah orang yang paling takut dan paling taqwa kepada Allah, akan tetapi aku berpuasa, tidak berpuasa, aku sholat, aku tidur dan aku menikahi para wanita. Barang siapa tidak menyukai sunnahku, maka ia bukan termasuk dari golonganku.” (HR Bukhari) 

Perlu diingat bahwa sesungguhnya ada sesuatu yang tidak kalah penting dengan pernikahan itu sendiri namun sering terlupakan, yaitu niat yang baik saat menikah. Sebab, pada dasarnya hukum menikah adalah mubah yang tidak ada pahala di dalamnya. Namun pernikahan akan menjadi ibadah jika disertai niat yang baik semisal niat menjalankan sunnah, memejamkan pandangan (dari perkara yang haram) dan niat-niat sesamanya. Di dalam kitab al-Minhaj as-Sawi disampaikan:

ذكر الفقهاء رحمهم الله أنه يستحب أن ينوي المتزوج بالنكاح إقامة السنة وغض البصر إلى أن قال ونحو ذلك من المقاصد الشرعية لأن النكاح يكون عبادة بهذه المقاصد وأشباهها فيثاب عليه ثواب العبادات وإلا فهو من المباحات التي لا ثواب فيها كأن يكون قصده مجرد اللهو والتمتع أو تحصيل مال أو نحوه

“Para ulama fiqh rahimahullah berkata, ‘Sesungguhnya bagi orang yang menikah hendaknya pernikahannya diniati menegakkan sunnah, memejamkan pandangan dari perkara yang haram... dan sesamanya dari tujuan-tujuan syareat. Karena sesungguhnya pernikahan akan menjadi ibadah jika disertai niat-niat ini dan niat sesamanya, sehingga pernikahan tersebut diberi pahala ibadah. Jika tidak, maka pernikahan tersebut termasuk dari perkara-perkara mubah yang tidak berpahala seperti pernikahan dengan tujuan sekedar main-main, mencari kesenangan, mendapatkan harta atau sesamanya.” (al-Habib Zain bin Ibrahim bin Sumith, al-Minhaj as-Sawi, Yaman, Dar al-‘Ilmi wa ad-Da’wah, cetakan pertama, 2008, halaman 683-684)

Di dalam kitab al-Minhaj as-Sawi dikutib beberapa contoh-contoh niat baik dalam menikah yang disampaikan oleh al-Imam al-Habib ‘idrus bin Husain al-‘Idrus:

نَوَيْتُ بِهَذَا التَّزْوِيْجَ مَحَبَّةَ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ وَالسَّعْيَ فِيْ تَحْصِيْلِ الْوَلَدِ لِبَقَاءِ جِنْسِ الْإِنْسَانِ -

“Dengan pernikahan ini aku niat cinta kepada Allah Azza wa jalla dan berusaha menghasilkan anak untuk keberlangsungan manusia”

نَوَيْتُ مَحَبَّةَ رَسُوْلِ اللهِ صلى الله عليه وسلم فِيْ تَكْثِيْرِ مَنْ بِهِ مُبَاهَاتُهُ -

“Aku niat mencintai Rasulullah shallallahu alaihi wassallam di dalam memperbanyak orang yang akan dibanggakan oleh beliau”

نَوَيْتُ بِهِ التَّبَرُّكَ بِدُعَاءِ الْوَلَدِ الصَّالِحِ بَعْدِيْ -

“Aku niat menikah untuk mendapatkan berkah doa anak saleh setelah aku tiada”

نَوَيْتُ بِهِ التَّحَصُّنَ مِنَ الشَّيْطَانِ وَكَسْرَ التَّوْقَانِ وَدَفْعَ غَوَائِلِ الشَّرِّ وَغَضَّ الْبَصَرِ وَقِلَّةَ الْوَسْوَاسِ -

“Aku niat menikah agar terjaga dari syetan, memenuhi hasrat (yang tidak terkendalikan), mencegah godaan-godaan kejelekan, memejamkan pandangan dari perkara haram, meminimalisir godaan-godaan.”

نَوَيْتُ حِفْظَ الْفَرْجِ مِنَ الْفَوَاحِشِ -

“Aku niat menjaga farji (kemaluan) dari perbuatan-perbuatan hina (Zina).”

نَوَيْتُ بِهِ تَرْوِيْحَ النَّفْسِ وَإِيْنَاسَهَا بِالْمُجَالَسَةِ وَالنَّظَرِ وَالْمُلَاعَبَةِ إِرَاحَةً لِلْقَلْبِ وَتَقْوِيَّةً لَهُ عَلَى الْعِبَادَةِ -

“Saya niat niat untuk membahagiakan dan menyenangkan hati dengan duduk bersama istri, memandang dan bergurau dengannya agar menyenangkan dan menguatkan hati untuk beribadah.”

نَوَيْتُ بِهَذَا التَّزْوِيْجِ مَا نَوَاهُ عِبَادُ اللهِ الصَّالِحُوْنَ وَالْعُلَمَاءُ الْعَامِلُوْنَ -

“Dengan pernikahan ini aku niat seperti yang diniati oleh hamba-hamba Allah yang saleh dan para ulama yang mengamalkan ilmunya.” 

(al-Habib Zain bin Ibrahim bin Sumith, al-Minhaj as-Sawi, Yaman, Dar al-‘Ilmi wa ad-Da’wah, cetakan pertama, 2008, halaman 684 – 685)

Dan masih banyak lagi niat-niat baik di dalam pernikahan. Semoga pernikahan yang kita lakukan adalah pernikahan suci yang bernilai ibadah, amin ya rabbal ‘âlamîn.

Wallahu a’lam.


_sumber:gGoogle-

kertas kosong tertulis ....

  Hey... aku sengaja tidak menulis apapun Pada saat ulang tahunku di tahun 2023   Aku sengaja mengibaratkan kertas kosong tidak tertul...