Ayah...
Dalam dekapmu aku temukan kehangatan
Dari dinginnya dunia yang membekukanku
Kau yang mencintaiku dalam hening
Yang sering menanyakan perkembanganku pada ibu
Ayah...
Kata dunia kau adalah seorang laki-laki
Namun bagiku kau adalah dunia
Kau satu-satunya orang keras kepala yang aku cintai
Kau satu-satunya guru dari kehidupan yang tak termakan masa
Setiap hari kau mengajarkan tentang hidup, tentang cinta, tentang hati yang baik
Meski kita sangat jauh berbeda
Kini, ragamu tak sekuat pahlawan
Kini, kulitmu tak sekencang dan sehalus dulu
Kini, langkahmu tertatih-tatih
Menahan sakit yang tak satupun dari kami tau rasanya
Tadi malam, kau berikan hujan di bawah atap rumah,
Kau basahi aku dan ibu dengan air mata yang tak sanggup terbendung
Kau bilang;
Kau ingin pergi,
Namun kau masih harus menuntaskan tanggunganmu;
menikahkan anak perempuanmu satu-satunya pada laki-laki yang bisa menggangtikan posisimu untuk menjaga dan mendidikku
Tahukah kau, Ayah
serasa beribu jarum menusuk hatiku kala aku mendengar,
Aku yakin kau kuat,
Aku yakin kau bisa bertahan,
Tunggu sampai waktu-Nya tiba,
Aku mohon kau bersabar atas sakitmu,
Aku sedang berusaha
Semoga Allah menyembuhkanmu, Ayah
Kelak suatu saat, di mana hari yang kau tunggu itu tiba, kau bisa menjadi waliku
#tausiyahku