Jika suatu hari kamu membaca ini. Ketahuilah, pernah ada seorang wanita yang menantimu sesabar ini.
Merindumu sesyahdu ini.
Meyakini kedatanganmu, melebihi yakinnya pada gelap malam yang akan pudar oleh mentari.
.
Bukan. Dia bukan diam.
Kamu hanya tak tau, bibirnya selalu merapal doa dengan namamu di dalamnya.
.
Bukan. Dia, bukan sedang diam.
Kamu yang tak tau, tatap matanya selalu waspada memperhatikan lalu lalang di hadapnya, berharap temukan bayangmu di antara mereka.
.
Sungguh, dia bukan diam.
Kamu yang tak kunjung pahami, bahwa ada wanita yang tak juga beranjak dari duduknya hanya karena dia takut sekali kamu akan datang selagi dia pergi mencari.
.
Iya, dia masih saja setia duduk dalam diamnya.
Menantimu datang meski entah kapan waktunya.
.