Ketahuilah wahai para wanita,
Sesungguhnya lelaki itu
"mencari" bukan pada satu wanita. Tetapi, lebih. Ia mencabangkan
rasanya untuk mendapatkan satu angan yang hakiki.
Ketahuilah wahai para lelaki,
Sesungguhnya wanita itu "didatangi"
bukan oleh satu lelaki. Tetapi, lebih. Ia membuka hatinya untuk mendapatkan
seorang imam yang di ridhoi.
Ketahuilah wahai para wanita,
Sesungguhnya lelaki itu terlalu banyak
"pemikiran" untuk menentukan dimana hatinya berlabuh. Ia kalah dengan
tujuan awalnya. Terasa miris untuk tugasnya kelak, yaitu seorang kepala
keluarga.
Ketahuilah wahai para lelaki,
Sesungguhnya wanita itu
"menempatkan" hatinya pada satu sosok tangguh. Ia akan menang ketika
lelaki berhasil mengunci hatinya. Disanalah ia merasa dihargai dan
diperjuangkan.
Ketahuilah wahai para wanita,
Sesungguhnya lelaki itu banyak
"menjanjikan" karena ia berbicara rasa dengan logika. Ia diciptakan
untuk menemukan kepuasan dari indera penglihatannya.
Ketahuilah wahai para lelaki,
Sesungguhnya wanita itu cepat
"menangkap" karena ia mempertaruhkan rasa dengan hati. Ia diciptakan
untuk mencari tulang rusuk yang kelak menggenapkan ibadahnya.
Ketahuilah wahai para wanita,
Sesungguhnya lelaki itu kebanyakan
hanya berani di mulut. Tanpa tindakan. Ia menjalankan "dramanya"
tanpa berfikir akan jejak rasa yang ia pupuk dalam relung wanita.
Ketahuilah wahai para lelaki,
Sesungguhnya wanita itu terasa payah
ketika ia sematkan hari-harinya hanya untuk pada satu janji, yang ia yakini tak
akan berpaling.
Ketahuilah wahai para Hamba Allah,
Sesungguhnya waktu yang Allah berikan
itu sebenarnya singkat untuk kemolekan dunia ini. Lakukanlah sekarang, atau
tidak sama sekali. Lelaki, janganlah ragu akan niat muliamu. Dan, wanita,
janganlah takut akan janji Allah tentang segala yang terbaik dan di ridhoi-Nya.
Rasa itu rapuh. Ketika engkau mencoba
memasuki hal sensitif itu, cobalah untuk mencari tahu jalan keluarnya. Jangan
sampai buntu. Hal seperti ini bukan untuk main-main. Sekali lagi, ingat niat
awalmu.
Berusahalah untuk "menetap"
pada satu hati. Jangan dustai proses yang telah diarungi. Engkau sendiri yang
merasakan betapa lelahnya, kan? Rasa itu hanya butuh kepastian, bukan
ketidaksiapan yang engkau elukan sendiri.
Jangan khawatir pada waktu, dan jangan
coba-coba mempermainkan rasa pada hari-hari berhargamu. Intinya, lelaki berani
maka wanita akan memperjuangkannya; lelaki hanya mengangan-angan maka wanita
akan mengenyahkannya.