Juz Amma
Siapa tak kenal Juz Amma? Setiap umat muslim pasti
akrab dengan istilah yang satu ini. Juz Amma merupakan juz terakhir yang
terdapat dalam Al-Qur’an. Surat yang terdapat dalam juz ini relatif lebih
pendek jika dibandingkan dengan juz sebelumnya. Juz Amma sendiri dimulai dengan
Surat An-Naba’ dan diakhiri dengan surat An-Naas.
Mengapa Juz 30 disebut sebagai Juz Amma? Adakah maksud
tertentu dari penamaan tersebut? Bagaimana pula cara untuk menghafalkan
surat-surat pendek yang terdapat dalam Juz Amma? Kali ini Anda akan mendapatkan
pembahasan lengkap mengenai Juz Amma termasuk kandungan, cara menghafal serta
pengamalan beberapa surat.
MENGAPA DISEBUT JUZ AMMA?
Pertanyaan ini kerap kali dilontarkan, tidak hanya
oleh anak-anak tetapi juga orang dewasa. Hal ini memang cukup menarik untuk
dibahas karena hanya Juz 30 yang mendapatkan nama khusus yaitu Juz Amma. Untuk
mengetahui alasan dibalik pemberian nama Amma pada Juz 30, maka Anda perlu
melihat surat pertama dimulainya Juz 30.
Juz terakhir dalam Al-Qur’an ditandai dengan kata
pertama ‘Amma pada surat An-Naba. Menurut sebagian besar pendapat, hal inilah
yang menjadi penyebab mengapa Juz 30 disebut sebagai Juz ‘Amma. Tidak ada
maksud khusus dari pemberian nama ‘Amma karena hanya merujuk pada kata yang
mengawali surat pada bagian awal Juz 30.
SURAT DALAM JUZ AMMA
Di dalam Juz Amma terkandung 37 surat yang dimulai
dari surat ke-78 yaitu An-Naba’ dan diakhiri dengan surat ke-114 yaitu An-Naas.
Untuk mengenal lebih jauh mengenai Juz Amma, alangkah lebih baiknya jika Anda
mengetahui setiap surat yang termasuk ke dalam juz terakhir Al-Qur’an ini.
Surat pertama dalam Juz 30 adalah An-Naba’ yang
berarti Berita Besar. Surat ini terdiri dari 40 ayat dan tergolong surat
Makiyah karena diturunkan di Mekah. Surat An-Naba’ menjadi salah satu surat
yang mempunyai jumlah ayat terbanyak dalam Juz 30. Surat yang selanjutnya
adalah An-Nazi’at yang berarti Malaikat-Malaikat yang Mencabut. Surat ini
mempunyai 46 ayat dan juga tergolong surat Makiyah.
Surat yang berikutnya adalah ‘Abasa yang berarti Ia Bermuka Masam. Secara garis besar surat ini
menceritakan tentang teguran kepada Nabi Muhammad yang
tidak begitu mempedulikan seorang lelaki yang ingin bertanya perihal agama
karena beliau sibuk mengurusi pembesar Quraisy. Surat ‘Abasa terdiri dari 42
ayat dan tergolong ke dalam surat Makiyah.
Kemudian diikuti oleh Surat At-Takwir yang
berarti Menggulung. Surat ini menceritakan perihal peristiwa
besar yaitu kiamat. At-Takwir mempunyai 29 ayat dan diturunkan di Mekah. Surat
selanjutnya adalah Al-Infithar yang berarti Terbelah. Surat ini mempunyai
jumlah ayat yang lebih sedikit yaitu 19 ayat.
Surat Al-Muthaffifiin berarti Orang-orang Yang Curang mempunyai 36 ayat. Surat
ini menceritakan tentang orang-orang yang curang dalam timbangan. Surat tersebut
diikuti oleh Surat Al-Insyiqaq yang berarti Terbelah. Surat ini mempunyai 25
ayat dan diturunkan di Mekah.
Surat ke-85 adalah Al-Buruj yang berarti Gugusan Bintang. Surat Al-Buruj terdiri dari 22 ayat.
Yang selanjutnya adalah Surat At-Tariq (Yang Datang di Malam Hari). Surat ini
mempunyai 17 ayat dan menyampaikan tentang kekuasaan Allah dalam penciptaan
manusia serta ancaman terhadap orang-orang kafir.