Meski terbilang pulau kecil, namun Lombok memiliki
keragaman budaya dan adat istiadat unik yang tidak dimiliki oleh daerah-daerah
lain di Indonesia, baik dalam proses sebelum melangsungkan pernikahan,
walimatul ursyi (selamatan pernikahan), atau dalam melaksanakan prosesi
khitanan yang dalam bahasa Sasaknya disebut “besunat” bagi anak laki-laki, ataupun
dalam acara-acara lainnya.
Dalam melaksanakan prosesi khitan itu sendiri,
biasanya dilaksanakan sebuah acara yang lazim nya disebut Begawe, semacam
prosesi hajatan atau selamatan. Acara ini sering digelar secara besar – besaran
atau masal pada masjid – masjid di beberapa dusun ataupun desa pada bulan
Maulid ketika memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Namun ada juga yang melangsungkan kegiatan ini
dirumah masing – masing dengan menggelar beragam kesenian tradisional Lombok,
seperti Bejogetan atau menari dengan diiringi dengan iringan musik tradisional.
Bahkan juga bisa dihadirkan dengan hanya menggunakan musik tradisional saja
seperti Gendang Beleq atau gamelan yang bisa dinikmati oleh semua pengunjung.
Prosesi yang dilakukan biasanya anak yang akan
dikhitan, terlebih dahulu dihibur dengan cara ditandu berkeliling kampung
didampingi warga dan diiringi dengan lantunan musik tradisional laksana seorang
raja menggunakan kuda – kudaan yang terbuat dari kayu yang disebut Jaran
Kamput.
Tampak meriah sekali memang kegiatan ini, namun
sayang nya sekarang budaya tersebut sudah jarang digelar oleh masyarakat
sekitar, bahkan sudah mulai menghilang dan terancam punah karena tidak pernah
diselenggarakan seperti dulu lagi.
Foto ini diambil waktu adik misan saya yang bernama
farel sunatan
|