Bumi
kita ini tidak akan bertahan selamanya, sedangkan kita bergantung pada bumi
untuk bertahan hidup. Kita akan binasa semuanya apabila bumi hancur oleh
berbagai sebab. Kedengarannya menakutkan sekali, tetapi kita perlu
menyadari bahwa sumber daya bumi terbatas. Penggunaan sumber daya bumi
secara serampangan seperti sekarang ini, bisa menyebabkan kehidupan manusia
berakhir dalam kehancuran.
Para ilmuwan berspekulasi mengenai perubahan-perubahan komposisi bumi, apakah
itu tentang pemanasan global atau sumber daya mineral yang sudah mulai
merosot. Marilah kita mengamati bagaimana kita secara perlahan namun
pasti menuju kepada kehancuran yang dibuat oleh tangan kita sendiri.
Jadi bagaimanakah masa depan kita dan bumi yang kita diami ini? Berikut ini fakta-faktanya:
Jadi bagaimanakah masa depan kita dan bumi yang kita diami ini? Berikut ini fakta-faktanya:
- Pemanasan global adalah satu peristiwa yang
tak bisa dielakkan yang mempengaruhi kondisi iklim di bumi. Badai
yang menghancurkan, gelombang air pasang, tsunami dan kelaparan akibat
kekeringan akan terus berlanjut meskipun usaha-usaha untuk mengendalikan
polusi dan kerusakan lingkungan telah dilakukan. Bumi berusaha untuk
terus eksis dengan melakukan perbaikan alami, tetapi kita manusia akan
menerima akibatnya dikarenakan proses perbaikan itu sangat dahsyat dan
tidak terkendali.
- Peningkatan kecil rotasi bumi diakibatkan
ketidakseimbangan isi kandungan perut bumi yang terkuras, bisa
mempengaruhi kita dengan berbagai cara. Banjir dahsyat yang
menenggelamkan segalanya, atau gletser-gletser yang menghilang
selamanya. Itu bisa berarti kekurangan air, pangan dan merajalelanya
penyakit serta meluasnya kelaparan. Beberapa spesies hewan dan
tanaman menjadi punah.
- Terjadinya perubahan pola peruntukan tanah,
di mana sekarang lebih banyak orang-orang hidup di kota-kota besar
dibanding dengan di daerah pedesaan. Kota-kota penuh sesak sehingga
harus memperluas areal untuk perumahan ke wilayah pedesaan dengan
mengorbankan tanah pertanian. Kota besar yang kumuh dan kotor mengganggu
kesehatan manusia dan menimbulkan bibit-bibit penyakit baru.
- Produksi minyak mengalami peningkatan tahun
2008 dan 2018 akan mencapai puncaknya, dan itu berarti awal dari
penurunan. Ini bisa menjadi pencetus suatu resesi energi global,
konflik antar negara yang memperebutkan lahan minyak dan juga sumber
makanan. Minyak sangat penting bagi setiap bangsa untuk melanjutkan
aktivitas produksinya, termasuk pertanian dan peternakan.
Kedepannya, menipisnya kandungan minyak di bumi bisa mempengaruhi hidup
seluruh manusia di bumi secara signifikan.
- Mobil mempunyai andil sebesar 3/4 dari semua
gas buang yang dipancarkan alat transportasi. Sejak saat ini, dunia
akan dipenuhi lebih dari satu milyar mobil yang berkeliaran di jalan-jalan
di tahun 2030 dan akan bertambah hingga satu milyar lagi di tahun 2050.
Hal berhubungan dengan 75% peningkatan CO2 selama setahun di atmosfer
berasal dari pembakaran bahan bakar fosil (minyak bumi, gas bumi dan batu
bara), sedangkan sekitar 20% CO2 yang memasuki atmosfer bumi berasal dari
pembakaran BBM pada mesin-mesin kendaraan bermotor, selebihnya 80% emisi
CO2 bersumber dari pembakaran bahan bakar fosil oleh mesin pembangkit
tenaga listrik.
- Karena peningkatan suhu udara akibat
meningkanya kadar CO2, maka sedikit uap air bertahan di udara untuk
membentuk awan. Hal ini berarti hujan akan menjadi lebih sedikit,
dan secara langsung berakibat hasil produksi pertanian juga menurun.
Akan terjadi di sekitar tahun 2020 di mana terjadi suatu periode yang
sulit dan air bah tiba-tiba meningkat di semua bagian dari benua Eropa,
karena mencairnya es di Kutub Utara. Sedangkan populasi penduduk
bumi akan mencapai 7,7 milyar orang.
- Sejak Hari Bumi yang pertama tahun 1970
hingga awal millennium baru, manusia telah membuat peningkatan emisi (gas
buang) rumah kaca sebesar 70%.
- Atmosfer bumi sekarang mengandung 40% lebih
banyak CO2 dibandingkan dengan di awal Revolusi Industri.
- Hasil pembakaran bahan bakar fosil dewasa ini
menambah hampir 6 milyar ton CO2 ke dalam atmosfer bumi setiap
tahunnya. Hanya separuhnya yang diserap oleh hutan-hutan dan
samudera.
- Hutan hujan pernah meliputi 14% dari
permukaan bumi. Sekarang hanya tersisa sekitar 6% dan menurut
perkiraan para ahli hutan hujan yang tersisa itu akan habis dikonsumsi
kurang dari 40 tahun. 1 sampai 1,5 hektar hutan hujan lenyap setiap
1 detik sebagai konsekuensi tragis pembangunan di negara-negara industri
dan berkembang.
- Hampir separuh dari semua jenis flora, fauna
dan mikro organisme akan musnah atau pasti terancam kepunahan dalam
seperempat abad ke depan disebabkan oleh penebangan hutan-hutan hujan.
- Perkiraan para ahli bahwa kita sedang
kehilangan 137 jenis tanaman, hewan dan serangga setiap harinya karena
penebangan hutan-hutan hujan. Atau sama dengan 50.000 jenis setiap
tahunnya. Seiring dengan lenyapnya spesies-spesies di hutan hujan,
demikian juga dengan berbagai macam pengobatan penyakit-penyakit yang
mengancam hidup manusia. Sekarang ini, 121 obat-obatan yang dijual
ke seluruh dunia berasal dari tanaman obat-obatan. Sementara itu 25%
dari perusahaan obat-obatan di Barat mengambil bahan dari ramuan tanaman
dari hutan hujan, dan lebih sedikit 1% dari pohon-pohon dan
tanaman-tanaman tropis ini telah diuji coba oleh para ilmuwan.
- Penebangan hutan yang merajalela sekarang ini
menyumbang 20% polusi pemanasan global diakibatkan oleh terhambatnya
penyerapan kembali CO2.
- Wabah penyakit terus bertambah baik ragam
maupun jumlahnya karena polusi udara, air dan tanah meningkat, terutama
sekali terjadi di negara-negara dengan pendapatan rendah.
- Di tahun 2030 sekitar 18% dari gugusan karang
laut akan lenyap karena perubahan iklim dan lingkungan. Dalam 2030
ini populasi penduduk dunia akan mencapai 8,3 milyar.
- Tahun 2040 laut di Kutub Utara akan mengalami
musim panas yang pertama tanpa es.
- Karena menghilangnya gletser dan terjadi
musim kering yang panjang, produksi listrik dari pembangkit listrik tenaga
air akan berkurang.
- Luas padang pasir di permukaan bumi mengalami
peningkatan disebabkan menaiknya suhu bumi. Pada akhir tahun 2007,
Australia kehilangan 25% produksi pangannya karena hal ini.
- Kadar karbon monoksida (CO) di atmosfer bumi
terus meningkat.
- Efek berbahaya dari aktivitas manusia dapat
mempengaruhi sistem global dengan cara yang negatif. Perang, sebagai
contoh, dapat menghancurkan bumi dalam berbagai jalan; pembunuhan massal,
berkembangnya kelaparan dan penyakit, pembakaran bahan bakar fosil secara
besar-besaran oleh mesin-mesin perang, termasuk juga pembabatan hutan dan
pengambilan batu-batuan dan tanah untuk perbaikan kembali infrastruktur
yang rusak.
Sebuah
pertanyaan untuk kita semua; apakah upaya kita untuk ikut membantu kelestarian
alam sekarang ini bisa memberi dampak yang berarti dan signifikan, ataukah
secara ironi aktivitas kita lainnya malah mempercepat kerusakan dan kehancuran
bumi?
Sumber
: www.wikimu.com
No comments:
Post a Comment