Theodore
Herzl, seorang
wartawan Austria dianggap sebagai pendiri dan godfather Gerakan Zionis
Modern. Ia yang meletakkan dasar ideology pergerakan ini dan
mendedikasikan 10 tahun sisa hidupnya dalam mewujudkan ide-ide dan
pemikiran-pemikirannya. Ia telah menyatukan sekte-sekte Zionis untuk
membentuk organisasi internasional dan mengajak seluruh Yahudi dunia untuk
menghadiri Konferensi Zionis pertama. Ia menjadikan ide-ide dan dasar-dasar pemikirannya
menjadi citra yang abadi dalam pergerakan Zionis modern.
Menelusuri
sejarah Zionisme, kita dapat melihat bahwa seluruh kegiatan Zionis modern
terkait erat dengan ide dan pemikiran yang telah diserukan oleh Herzl. Lambat
laun gerakan itu menjelma menjadi gerakan internasional dan negara-negara
Sekutu telah memberikan dukungan kepadanya dalam skala yang besar. Lebih dari
itu, dukungan ini telah memberikan Zionisme dukungan politis yang sangat
berarti dan menjadikannya sebagai aliansi yang strategis di mana
kekuatan-kekuatan imperialis ini dapat bersandar kepadanya untuk
tujuan-tujuan kolektif mereka. Maka dari itu kita harus menelusuri ide-ide
Herzl yang diungkap dalam tulisan-tulisannya.
Theodore
Herzl menulis buku yang berjudul "Negara Yahudi" pada tahun 1896,
ia menjelaskan bahwa buku itu adalah upaya untuk menemukan solusi modern bagi
Keberadaan Yahudi (Jewish Cause). Ini tentu menjadi jelas bila dilihat
dari kata pengantar buku tersebut saat ia menulis, "perasaan yang saya
miliki telah saya sederhanakan dalam buku saku ini yang tidak lain merupakan
hal yang sangat klasik—yaitu membangun kembali Negara Yahudi." Ia
menambahkan bahwa ia sangat tertarik untuk menggugah para pembaca bahwa apa
yang ia serukan bukanlah sebuah inovasi. Dan ia memperingatkan para pembaca
yang berpikiran picik dan dangkal yang akan salah dalam menghakiminya oleh
karena rencana-rencana utopia dan imajiner ini. Rencana-rencana tersebut
adalah berikut ini :
1-
Tujuan Yahudi bukanlah untuk sebuah isu social ataupun agama—kendati itu
dapat dipersepsikan seperti itu—namun lebih dari itu, ini adalah isu
nasionalistik.
2-
Dengan menjadikan Keberadaan Yahudi (Jewish Cause) ini sebagai isu nasional,
itu tidak dapat diselesaikan kecuali bila itu ditindaklanjuti sebagai suatu
persoalan politik global oleh sebagian besar Negara bangsa yang maju yaitu
lewat Konferensi. Ia mengatakan : "Negara Yahudi adalah penting bagi
seluruh dunia dan maka dari itu harus diciptakan."
3-
Kesatuan historical bangsa Yahudi adalah fakta yang tidak dapat
dinegosiasikan.
4-
Segala sesuatu tergantung pada momentum dan daya dorongnya adalah penderitaan
abadi yang dialami orang-orang yahudi .
5-
Gerakan anti-Semitic (anti Yahudi) harus dipersepsikan dari sudut pandang
Yahudi yang murni, karena itu akan menguntungkan dan mempersubur
lahan bagi Zionisme untuk tumbuh. Konsekuensinya, bahwa gerakan anti semit
ini menjadikan mereka kembali sebagai orang Yahudi, dan ini adalah esensi
dari ajaran Zionisme. Oleh karena itu, ia membagi masyarakat dalam dua
kelompok : yaitu kelompok yang secara terang memperlihatkan permusuhannya
terhadap Semitisme sementara yang lain menyembunyikan.
Maka
dari itu, seluruh dunia adalah musuh bagi Yahudi dalam pandangan Herzl . Dan
kita tidak berlebihan bila mengatakan bahwa pandangan Herzl ini ingin tetap
mempertahankan sikap permusuhan itu kendati kelihatannya sudah akan
pudar sikap seperti itu. Karena sebagaimana Herzl mengungkapkan dalam
catatan hariannya : "Anti-Semitisme, adalah sarana propaganda di tengah
masyarakat yang sangat dahsyat dan efektif, bagaimanapun itu tidak akan
membahayakan Yahudi. Namun sebaliknya saya perkirakan bahwa hal itu adalah
hal yang bermanfaat bagi mereka karena akan mendidik para pemirsa (yahudi) .
Dan itu akan tenggelam satu waktu .
6-
Herzl memahami benar pentingnya sebuah Negara sebagai wadah interaksi antara
sesame Yahudi untuk mendorong mereka untuk berkumpul. Karena tidak ada
sesuatu yang dapat mencerabut suatu bangsa dan membawanya ke negara lain
kecuali jika ada rencana sebuah negara.
7-
Mimpi-mimpi dapat diwujudkan, dan imigrasi Yahudi ke Palestina tidak
bertentangan dengan ide mereka (yahudi) tapi sebaliknya sangat
menguntungkan. Langkah ini akan menempatkan mereka pada puncak dunia.
Dari sudut ini maka akan membuat para penghuni lama tidak akan
meninggalkan rumah mereka .
Di
saat ia mengemukakan rencana-rencananya, ia memperlihatkan bahwa rencananya
adalah sangat sederhana namun tidak mudah untuk diwujudkan. Karena itu hanya
akan dapat dilaksanakan dengan cara mendirikan sebuah Masyarakat Yahudi
dan Lembaga Yahudi. Masyarakat ini akan mempersiapkan langkah-langkah politik
dan edukatif. Sementara itu Lembaga di atas akan menerapkan konsep-konsep
tersebut dan mensponsori kebutuhan imigran Yahudi, selain juga mengorganisir
pertukaran komersial di negara baru. Lebih lanjut Lembaga juga akan
berhubungan dengan para tuan tanah Arab setelah mereka dilindungi oleh
kekuatan imperial Eropa yang sangat simpatik dengan orang-orang Yahudi. Pada
sisi lain, Masyarakat Yahudi akan menentukan kemana bangsa Yahudi akan
pergi, apakah ke Argentina atau Palestina. Namun Herzl mengatakan :
"Kita akan mengambil apa yang diputuskan oleh opini public bangsa
Yahudi." Kendati demikian, ia mengingatkan kepada orang-orang bahwa
"Palestina adalah negara kita yang tak terlupakan," dan ini akan
memiliki daya pikat yang sangat tinggi bagi bangsa Yahudi.
Pada
judul yang diperuntukkan bagi hubungan antara Masyarakat Yahudi dan Negara
Yahudi, ia menegaskan bahwa buku sakunya ditujukan kepada para pengacara.
Jadi, ia mempresentasikan teorinya dengan dasar hukum negara. Maka dari itu
ia menolak pemikiran-pemikiran kuno Rousseau tentang negara yang dikatakan
sebagai suatu kontrak social atau sesuatu yang dapat dibentuk di atas
sepenggal tanah, menyatukan rakyat dengan pimpinan yang kuat. Untuk
menghindari kontradiksi apapun dengan rencana kuno Zionisnya, ia menyebutkan
konsep Romawi kuno tentang perwakilan (deputy) di mana bangsa
Yahudi akan mewakilkan negaranya dalam menjalankan segara urusan mereka. Apa
yang semestinya kita pahami adalah mengganti kedudukan Zionisme
Global dengan perwakilan seluruh Yahudi di dunia itulah yang dimaksud
sebenarnya oleh Herzl di saat ia memikirkan tentang negara Israel sebagai
wakil bagi semua Yahudi. Di sini Zionisme merepresentasikan mayoritas Yahudi
yang berwujud sebuah negara.
Ini
akan semakin menjadi jelas di saat kita berurusan dengan Zionisme politis dan
konsepnya tentang hubungan antara masyarakat, pemerintah dan negara.
Konferensi Zionis pertama diadakan di Basl pada tanggal 29-31 Agustus 1897.
Konferensi ini dihadiri oleh lebih dari 197 perwakilan dari berbagai
organisasi, lembaga dan masyarakat Yahudi dan Zionis. Konferensi ini dipimpin
oleh Herzl, dan badan kepemimpinan dan badan pengelolah Komite Buruh juga
dipilih. Tempat Konferensi ini diadakan adalah Vienna, program gerakan Zionis
yang dikenal dengan program Basl ditetapkan. Dari sini Organisasi
Internasional Zionis didirikan. Programnya ini menetapkan bahwa tujuan akhir
dari Zionisme adalah "untuk mendirikan Negara Yahudi di Palestina dengan
kekuatan hukum." Ini sangat menguntungkan bahwa istilah
"watan" (negara atau rumah) serupa dengan istilah German
"Heimstatee". Istilah ini dibuat untuk memperlihatkan konotasinya
yang moderat. Maka dari itu program tersebut berupaya untuk menghindari
istilah "Negara Yahudi" kerane para pimpinan Zionis tidak
menginginkan memprovokasi orang-orang Turki yang mungkin saja dapat membaca
apa yang sedang direncanakan oleh Zionisme. Sebagian besar orang yang
terkadang menegaskan bahwa apa yang dimaksud dengan istilah "watan"
adalah hanya Negara Yahudi. Dan mereka mengatakan : "Kita telah
menyadari apa yang dimaksud dengan istilah –Negara Yahudi—dan tidak ada
perlunya untuk menyembunyikan cita-cita ril kita." Cita-cita ini dapat
diwujudkan dengan berbagai cara berikut ini :
1-
Menjajah Palestina dengan para buruh perkebunan industri dengan dasar
tuntutan kondisi yang sesuai.
2-
Mengorganisir Zionisme Global dengan menghubungkannya kepada organisasi
internasional dan local yang sesuai dengan peraturan-peraturan masing-masing
negara.
3-
Mendorong dan mempromosikan semangat Yahudi dan kesadaran nasionalnya.
4-
Mengambil langkah-langkah pendahuluan untuk mendapatkan pengakuan yang perlu
dalam merealisasikan cita-cita ini.
Konsekuensinya,
gerakan Zionis menjadi otoritas yang berupaya untuk mendirikan Negara Yahudi
dengan Komite Pelaksananya seolah sebagai cabinet dan Konferensi Zionis
sebagai parlemennya. Maka dari itu, gerakan Zionis menjadi wakil bagi seluruh
Yahudi mengulangi apa yang dikatakan oleh Israel Zangwel : "Biarkan kami
memberikan tanah (land) yang tidak berpenduduk ini kepada
masyarakat yang tidak memiliki tanah ." Ini tentu dengan menghilangkan
fakta bahwa Palestina telah didiami oleh masyarakat pribuminya selama ribuan
tahun. Lebih dari itu, organisasi Zionis mulai mengumpulkan pajak tahunan
(shaqel) dari para anggota dengan dalih iuran keanggotan bagi Badan dan
Organisasi Zionis yang lahir dari sana. Organisasi ini telah menyusun cabinet
walau tanpa tanah atau masyarakat. Mereka mengumpulkan pajak dari masyarakat
Yahudi yang tidak ada kaitannya dengan apa yang dikerjakan setelah
terbentuknya negara. Tidak diragukan bahwa rentang masa 20 tahun sejak
Konferensi Zionis hingga Janji Balfour (1897-1917) memperlihatkan suatu
proses pengakuan internasional terhadap cita-cita mendasar gerakan Zionis.
Ini apa yang telah Herzl lakukan selaku pimpinan gerakan Zionisme dan dengan
upaya-upaya kerasnya untuk mendapatkan apa yang disebutnya dengan istilah
"tidak berdosa". Berikut ini adalah tingkatan-tingkatan dan
perkembangan kemudian di mana gerakan Zionis bergerak dengan pasti sepanjang
masa itu.
Konferensi
Kedua Zionis diadakan di kota Basl pada tahun 1898 dengan tujuan untuk
mengumpulkan sekte-sekte Yahudi dari seluruh dunia dan berupaya untuk meraih
dukungan mereka terhadap gerakan Zionis. Ini karena bangsa Yahudi sendiri
yang harus mengadopsi pemikiran-pemikiran Zionis dan rencan-rencananya.
Konferensi Zionis memperbolehkan satu wakil untuk 400 orang Yahudi yang
membayar pajak untuk menghadiri sesi-sesi dan pertemuan-pertemuan. Maka dari
itu, Bank Imperial Yahudi didirikan yang menolak imigrasi rahasia ke
Palestina dan menyarankan bahwa ini harus diorganisir dan dilakukan
secara terbuka di bawah payung apa yang mereka kampanyekan bahwa mereka
"tidak berdosa". Bank Imperial Yahudi didirikan pada Konferensi
Ketiga di kota Basl pada tahun 1899 dengan nama "Dana Asuransi
Kolonialisasi Yahudi (Jewish Insurance Fund of Colonization) dengan maksud
untuk mendanai aktifitas pemukiman di Palestina dan negara-negara jiran serta
menjamin pelayanan financial bagi Gerakan Zionis. Konferensi ini tidak
dihadiri oleh para Zionis Politis aliran Herzl karena alasan dogmatis.
Fungsi Bank ini ditetapkan oleh pendiri Gerakan Zionis sebagai sarana untuk
memperoleh segala sesuatu setelah mereka dianggap "tidak
berdosa". Ini dengan menekankan persoalan-persolan utama sebagai
aktifitas kultural Yahudi menurut keputusan untuk mendirikan komunitas dengan
mempergunakan bahasa Ibrani dalam semua komunikasi dan menyebarkan budaya
Ibrani di antara bangsa Yahudi di dunia. Selain itu untuk membangun kembali
system administrative Zionis permanent dengan maksud untuk menggantikan
administrasi yang ada sekarang ini. Begitu juga dengan membagi komite kerja
kecil yang dipimpin oleh Herzl. Konferensi Zionis Keempat diadakan di kota
London pada tahun 1900 yang dihadiri oleh delegasi yang lebih dari 400 orang.
Konferensi ini menegaskan beberapa isu berikut ini :
1-
Herzl meminta kepada seluruh anggota untuk mengesampingkan konflik sengit
yang terjadi antara Yahudi relijius yang Orthodok dan para sekularis. Ia
mengharap semua untuk memberikan perhatian yang besar kepada cita-cita dan
maslahat kolektif.
2-
Menyebarkan propaganda Zionis ke seantero dunia.
3-
Harapan bahwa Herzl dan Zionisme bergantung banyak kepada Inggris.
4-
Kembalinya rencana proyek untuk mendirikan Lembaga Dana Nasional Yahudi
di bawa motto "Kerjaan Yahudi di atas tanah Yahudi."
Konferensi
Zionis Kelima diadakan di kota Basl pada tahun 1901 yang menyaksikan
berdirinya Dana Nasional Yahudi di samping pembahasan lebih lanjut tentang
berbagai isu sekitar budaya dan pendirian Universitas Ibrani. Kendati
demikian mulusnya perjalanan Gerakan Zionisme ini bukan berarti tidak ada
oposisi. Oposisi di dalam Gerakan Zionisme ini dilakukan oleh Sayap
Demokratik yang diketuai oleh Haim Viseman dan Martin Pauper dan lainnya.
Ditetapkan untuk mengadakan Konferensi Zionis sekali setiap dua tahun. Dan
konflik yang terjadi antara garis relijius dan sekularis meramaikan sebagian
besar kesempatan pertemuan. Maka dari itu banyak dari anggota yang meminta
untuk menjalin hubungan dengan masyarakat-masyarakat non-Zionis imperial agar
dapat membeli tanah dalam skala besar di Palestina. Konsekuensinya,
Konferensi memutuskan untuk menggunakan seluruh uang yang tersedia di kantong
Dana Nasional Yahudi guna membeli tanah ini. Namun, perpecahan agama, yang
dipimpin oleh Rabbi Issac Rince, memprotes terhadap konflik radikal dan ilmiah
yang sengit terjadi di dalam gerakan. Maka mereka mendirikan Gerakan Zionis
lain yang disebut dengan Mezrahi yang tetap menjadi bagian integral dari
Gerakan induknya yang mengadopsi sebagai besar pemikiran dan kebijakan Herzl.
Pada
saat Konferensi Keenam (1903), beberapa isu dibahas khususnya yang
dikemukakan oleh Inggris untuk menjajah Uganda. Konflik menjadi lebih jelas
antara para Zionis asli yang menolak wilayah lain dari Palestina
dan mereka yang menganut pemikiran Herzl yang menerima wilayah lain selain
Palestina. Jadi, sebuah ekspedisi dikirim untuk meneliti situasi di
Uganda, tapi Palestina telah diterima oleh mayoritas. Konsekuensinya,
Anglo-Palestina didirikan di Jaffa sebagai satu Departemen Dana
Asuransi Yahudi untuk Imperialisme.
Akhirnya,
saat Konferensi Ketujuh diadakan di kota Basl pada tahun 1905, Herzl telah
meninggal dunia dan konflik antara pengikutnya semakin sengit, khususnya di
antara mereka yang memilih Uganda dan yang lebih memilih Palestina. David
Wilfson kemudian dipilih sebagai pimpinan Gerakan Zionis, kemudian
mengalahkan dan menyebabkan mereka yang memilih Uganda harus menarik mundur.
Setelah itu dibentuklah apa yang disebut dengan Organisasi Internasional
Regional. Pekerjaan yang paling penting yang telah dihasilkan oleh Konferensi
ini adalah perubahan Dana Asuransi Yahudi untuk memberikan prioritas bagi
proyek pembangunan perumahan di Palestina, Syria, Turki wilayah Asia, Gurun
Sinai dan Cyprus.
|
Aku tak sebaik yang kau ucapkan, Tapi aku juga tidak seburuk apa yang terlintas di hatimu (Ali bin abi thalib)
June 27, 2013
Zionisme Israel
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
:)
Selamat ulang tahun annaku SYFIA NUR SHABRINA ke -3tahun di tahun 2024 semoga Allah SWT mempertemukan kita kelak di dalam Surga Firdaus...
-
tunggu gue posting gambrnya, modem gue lelet ENTITY-RELATIONSHIP DIAGRAM Model E-R biasa digambarkan dalam bentuk diagram yang disebu...
No comments:
Post a Comment