October 21, 2019

My Best Friends


Kenalin ini sahabat kecilku dari kiri ke kanan ya
Ana, Ica, Aku dan Leni
Kita sahabatan dari kecil lho,, sampai sekarang, sudah 24tahun lamanya, wah lama yaa
Kita sahabatan gak baik-baik aja ko, kadang berantem, kelaha,i pernah sampai gak teguran dong ya
tapi kita akur lagi, begitulah kita jalani persahabatan kita.

well,,, diantara kita ber4, Ana nikah duluan dan sekarang anaknya sudah msauk TK, maklum Ana dulu kebelet nikah kali ya, jadi dia nikah muda hehehe
Ica,, ..sekarang kuliah mengambil jurusan fsioterapi di UMM
Leni, kuliah kebidanan di yarsi, tapi tahun 2018 kemarin leni sudah nikah dan sekarang sudah punya anak

Allah Mematahkan Hatimu Dari Cinta Yang Salah

Demi mempertemukan dengan cinta yang hakiki, kadang Allah mematahkan hatimu terlebih dahulu. Demi menyelamatkanmu dari orang yang salah, kadang Allah menjauhkanmu darinya dengan cara yang menyakitkan.
Maka, bersabarlah bila ia yang kau cintai tiba-tiba pergi meninggalkanmu, dan sadarilah bahwa kau masih punya Allah yang selalu mencintaimu tanpa syarat. Serta yakinlah bahwa Allah akan mempertemukanmu dengan orang yang pastinya lebih baik lagi darinya.
Patah Hatimu Karena Manusia Akan Membuatmu Tetap Baik-Baik Saja, Bila Kau Tahu Hal Itu Adalah Cara Allah Menyayangimu
Kau tidak akan merasa terlalu ringkih, bila kau sadar bahwa sakit hatimu saat ini adalah cara Allah mempertemukan pada cinta yang yang sebenarnya.
Putus Cinta Itu Adalah Hal Yang Biasa-Biasa Saja, Bila Kau Sadar Bahwa Ini Adalah Jalan Menuju Bahagia Yang Sebenarnya
Maka, tidak usah terlalu merasa terpuruk saat ia Allah jauhkan darimu, karena pastinya Allah akan mendekatmu kembali pada orang yang akan membuatmu benar-benar bahagia nantinya.
Allah Kadang Mendatangkan Kesedihan Yang Mendalam, Karena Tak Lain Dia Telah Mempersiapkan Bahagia Yang Begitu Sempurna
Sebab memang Allah tak mungkin menetapkan kisah buruk-Nya, lalu Dia meninggalkanmu begitu saja, karena pasti setelahnya Dia hadirkan kisah bahagia yang pastinya sempurna.
Tak Perlu Sesali Ia Yang Telah Pergi, Sebab Allah Telah Menyediakan Orang Yang Lebih Baik Darinya
Dan tugasmu saat ini adalah yakin dan teruslah berprasangka baik pada-Nya. Serta jangan lupa untuk semakin memperbaiki diri, karena jodoh yang baik dan bahkan benar-benar baik itu adalah kau sendiri yang ciptkan, Allah hanya merestui.
Dan Bila Memang Dia Yang Terbaik Untukmu, Tak Peduli Sejauh Apapun Dia Saat Ini, Pasti Akan Kembali Pula Nanti
Dan mungkin jeda yang menyakitkan saat ini adalah satu cara Allah untukmu dan dirinya agar saling memperbaiki diri, dan bertemu lagi nanti disaat sudah benar-benar baik. Karena Terkadang Kita Terbuai Dengan Kata Cinta, Hingga Kita Lupa Untuk Apa Kita Di Cipta. 
Dan hal yang perlu kau pahami adalah Allah tak pernah menciptakan CINTA untuk membuatmu TERLUKA, namun bila luka hinggap di perjalanan cintamu, itu karena KAMU yang MENCIPTAKANNYA sendiri.

 https://osc.medcom.id/community/allah-mematahkan-hatimu-dari-cinta-yang-salah-455

October 07, 2019

Kisah Salman al Farisi Mencari Kebenaran



Salman al-Farisi pada awal hidupnya adalah seorang bangsawan dari Persia yang menganut agama Majusi. Namun dia tidak merasa nyaman dengan agamanya. Pergolakan batin itulah yang mendorongnya untuk mencari agama yang dapat menentramkan hatinya. 

Kisah Salman diceritakan langsung kepada seorang sahabat dan keluarga dekat Nabi Muhammad bernama Abdullah bin Abbas:
Salman dilahirkan dengan nama Persia, Rouzbeh, di kota Kazerun, Fars, Iran. Ayahnya adalah seorang Dihqan (kepala) desa. Dia adalah orang terkaya di sana dan memiliki rumah terbesar.
Ayahnya menyayangi dia, melebihi siapa pun. Seiring waktu berlalu, cintanya kepada Salman semakin kuat dan membuatnya semakin takut kehilangan Salman. Ayahnya pun menjaga dia di rumah, seperti penjara.
Ayah Salman memiliki sebuah kebun yang luas, yang menghasilkan pasokan hasil panen berlimpah. Suatu ketika ayahnya meminta dia mengerjakan sejumlah tugas di tanahnya. Tugas dari ayahnya itulah yang menjadi awal pencarian kebenaran.
"Ayahku memiliki areal tanah subur yang luas. Suatu hari, ketika dia sibuk dengan pekerjaannya, dia menyuruhku untuk pergi ke tanah itu dan memenuhi beberapa tugas yang dia inginkan. Dalam perjalanan ke tanah tersebut, saya melewati gereja Nasrani. Saya mendengarkan suara orang-orang shalat di dalamnya. Saya tidak mengetahui bagaimana orang-orang di luar hidup, karena ayahku membatasiku di dalam rumahnya! Maka ketika saya melewati orang-orang itu (di gereja) dan mendengarkan suara mereka, saya masuk ke dalam untuk melihat apa yang mereka lakukan."
"Ketika saya melihat mereka, saya menyukai salat mereka dan menjadi tertarik terhadapnya (yakni agama). Saya berkata (kepada diriku), 'Sungguh, agama ini lebih baik daripada agama kami'".
Salman memiliki pemikiran yang terbuka, bebas dari taklid buta. "Saya tidak meninggalkan mereka sampai matahari terbenam. Saya tidak pergi ke tanah ayahku."
Dan ketika pulang, ayahnya bertanya. Salman pun menceritakan bertemu dengan orang-orang Nasrani dan mengaku tertarik. Ayahnya terkejut dan berkata: "Anakku, tidak ada kebaikan dalam agama itu. Agamamu dan agama nenek moyangmu lebih baik."
"Tidak, agama itu lebih baik dari milik kita," tegas Salman.
Ayah Salman pun bersedih dan takut Salman akan meninggalkan agamanya. Jadi dia mengunci Salman di rumah dan merantai kakinya.
Salman tak kehabisan akan dan mengirimkan sebuah pesan kepada penganut Nasrani, meminta mereka mengabarkan jika ada kafilah pedagang yang pergi ke Suriah. Setelah informasi didapat, Salman pun membuka rantai dan kabur untuk bergabung dengan rombongan kafilah.
Ketika tiba di Suriah, dia meminta dikenalkan dengan seorang pendeta di gereja. Dia berkata: "Saya ingin menjadi seorang Nasrani dan memberikan diri saya untuk melayani, belajar dari anda, dan salat dengan anda."
Sang pendeta menyetujui dan Salman pun masuk ke dalam gereja. Namun tak lama kemudian, Salman menemukan kenyataan bahwa sang pendeta adalah seorang yang korup. Dia memerintahkan para jemaah untuk bersedekah, namun ternyata hasil sedekah itu ditimbunnya untuk memperkaya diri sendiri.
Ketika pendeta itu meninggal dunia dan umat Nasrani berkumpul untuk menguburkannya, Salman mengatakan bahwa pendeta itu korup dan menunjukkan bukti-bukti timbunan emas dan perak pada tujuh guci yang dikumpulkan dari sedekah para jemaah.
Setelah pendeta itu wafat, Salman pun pergi untuk mencari orang saleh lainnya, di Mosul, Nisibis, dan tempat lainnya.
Pendeta yang terakhir berkata kepadanya bahwa telah datang seorang nabi di tanah Arab, yang memiliki kejujuran, yang tidak memakan sedekah untuk dirinya sendiri.
Salman pun pergi ke Arab mengikuti para pedagang dari Bani Kalb, dengan memberikan uang yang dimilikinya. Para pedagang itu setuju untuk membawa Salman. Namun ketika mereka tiba di Wadi al-Qura (tempat antara Suriah dan Madinah), para pedagang itu mengingkari janji dan menjadikan Salman seorang seorang budak, lalu menjual dia kepada seorang Yahudi.
Singkat cerita, akhirnya Salman dapat sampai ke Yatsrib (Madinah) dan bertemu dengan rombongan yang baru hijrah dari Makkah. Salman dibebaskan dengan uang tebusan yang dikumpulkan oleh Rasulullah SAW dan selanjutnya mendapat bimbingan langsung dari beliau.
Betapa gembira hatinya, kenyataan yang diterimanya jauh melebihi apa yang dicita-citakannya, dari sekadar ingin bertemu dan berguru menjadi anugerah pengakuan sebagai muslimin di tengah-tengah kaum Muhajirin dan kaum Anshar yang disatukan sebagai saudara.
Kisah kepahlawanan Salman yang terkenal adalah karena idenya membuat parit dalam upaya melindungi kota Madinah dalam Perang Khandaq. Ketika itu Madinah akan diserang pasukan Quraisy yang mendapat dukungan dari suku-suku Arab lainnya yang berjumlah 10.000 personel. Pemimpin pasukan itu adalah Abu Sufyan. Ancaman juga datang dari dalam Madinah, di mana penganut Yahudi dari Bani Quradhzah akan mengacau dari dalam kota.
Rasulullah SAW pun meminta masukan dari sahabat-sahabatnya bagaimana strategi menghadapi mereka. Setelah bermusyawarah akhirnya saran Salman Al Farisi atau yang biasa dipanggil Abu Abdillah diterima. Strategi Salman memang belum pernah dikenal oleh bangsa Arab pada waktu itu. Namun atas ketajaman pertimbangan Rasulullah SAW, saran tersebut diterima.
Atas saran Salman itulah perang dengan jumlah pasukan yang tak seimbang dimenangkan kaum Muslimin.
Setelah meninggalnya Nabi Muhammad, Salman dikirim untuk menjadi gubernur di daerah kelahirannya, hingga dia wafat.


:)

 Selamat ulang tahun annaku SYFIA NUR SHABRINA ke -3tahun di tahun 2024   semoga Allah SWT mempertemukan kita kelak di dalam Surga Firdaus...